Berikut adalah sinopsis dari beberapa film bencana alam yang paling mengerikan dan tentunya menegangkan, Selain itu juga, film bencana alam menyatukan beberapa genre mulai dari action, drama, romantis hingga thriller. Bagi kalian yang belum tahu, film bencana alam disebut juga dengan film disaster.
Nah apa saja film tentang bencana alam yang bikin kita merinding? Berikut 3 film bertema bencana alam yang paling mengerikan.
Welcome to Optimum Omnium blog post🥰, berikut ada beberapa synopsis yang akan memberikan gambaran terhadap film yang akan ditonton.
Quotes of the day
Let your actions do your talking for you. - Dwayne Johnson
San Andreas (2015)
Berlatar di Los Angeles, kisah film San Andreas mengikuti seorang pilot helikopter bernama Ray Gaines (Dwayne Johnson) yang tergabung dalam tim penyelamat Los Angeles Fire Department.
Saat Ray sedang bertugas, Los Angeles tiba-tiba dilanda gempa bumi dahsyat berskala 9.1 Richter.
Gempa bumi tersebut menyebabkan seluruh bangunan dan fasilitas umum di Los Angeles hancur. Ray pun langsung berusaha mencari keberadaan anaknya, Blake (Alexandra Daddario), yang ternyata sedang berada di kantor pacarnya, Daniel Riddick (Ioan Gruffudd).
Di tengah upaya pencarian tersebut, Ray juga harus menyelematkan sang istri, Emma (Carla Gugino), yang sempat pingsan dan terjebak di bangunan bertingkat. Baik Ray dan Emma harus mengesampingkan ego masing-masing karena mereka sebetulnya sedang dalam proses perceraian.
Keduanya pun bekerja sama untuk segera menjemput dan menyelamatkan Blake. Sayangnya, di tengah perjalanan, helikopter yang mereka tumpangi justru mengalami kerusakan. Ray dan Emma terpaksa melakukan pendaratan darurat di sebuah bangunan mall dan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat. Sepanjang perjalanan, keduanya harus berhadapan dengan sederet tantangan lain.
Gempa bumi berskala lebih besar kembali melanda Los Angeles. Tidak hanya itu, bencana tsunami juga ikut menyusul setelahnya. Lalu, akankah Ray dan Emma berhasil bertemu dan menyelamatkan putri mereka, Blake?
The Day After Tomorrow (2004)
Kisah film ini mengikuti seorang ahli paleoclimatology bernama Jack Hall (Dennis Quaid). Paleoclimatology adalah ilmu yang mendalami perubahan iklim bumi. Saat Jack melakukan penelitian di Benua Antartika bersama dua orang rekannya, Frank (Jay O. Sanders) dan Jason (Dash Mihok), terjadi retakan besar yang seolah membelah benua tersebut.
Jack pun menginfokan temuannya pada Konferensi Pemanasan Global PBB di New Delhi, India.
Acara tersebut dihadiri banyak petinggi negara, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat, Becker (Kenneth Welsh), yang tidak memercayai pemaparan Jack. Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Profesor Terry Rapson (Ian Holm) dari Pusat Penelitian Iklim di Skotlandia. Terry menemukan dua pelampung di Atlantik Utara menunjukkan penurunan suhu air secara besar dalam waktu bersamaan. Ia pun segera mengabarkan temuannya ini kepada Jack.
Di sisi lain, berbagai penjuru dunia tengah mengalami perubahan cuaca ekstrem. Jepang mengalami hujan es sebesar bola baseball, sementara sebagian daerah Los Angeles hancur akibat angin topan. Putra Jack, Sam Hall (Jake Gyllenhaal), sedang berada di New York City (NYC) untuk mengikuti kompetisi akademik bersama temannya, Brian (Arjay Smith) dan Laura (Ammy Rossum). Saat cuaca di NYC semakin buruk, Sam memberi tahu Jack bahwa ia akan pulang menggunakan kereta bawah tanah.
Sayangnya, Grand Central Station telah ditutup karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Saat Sam dan teman-temannya hendak mengungsi ke Perpustakaan Umum New York, terjadi gelombang air pasang setinggi setengah Patung Liberty. Untungnya mereka berhasil menyelamatkan diri dan masuk ke perpustakaan tersebut. Setelah Sam mengabari Jack soal kondisinya, ayahnya itu langsung memutuskan untuk menjemput sang anak.
Sementara itu, perubahan iklim yang drastis membuat dunia membeku dalam waktu cepat. Berkejaran dengan waktu, akankah Jack berhasil menjemput Sam dengan selamat?
Poseidon (2006)
Poseidon, kapal samudra mewah, membuat perjalanan antar samudera.
Mantan Walikota New York City dan pemadam kebakaran FDNY Robert Ramsey (Kurt Russell) bepergian dengan putrinya Jennifer (Emmy Rossum) dan pacarnya Christian (Mike Vogel) ke New York, segera akan bertunangan.
Yang juga hadir adalah mantan penjudi kapal selam Angkatan Laut yang berubah menjadi pemain profesional Dylan Johns (Josh Lucas), arsitek Richard Nelson (Richard Dreyfuss), Maggie James (Jacinda Barrett) dan putranya Conor (Jimmy Bennett), Elena (Mest Maestro), dan penumpang gelap Pelayan Marco Valentin (Freddy Rodriguez).
Ketika para penumpang menikmati pesta Malam Tahun Baru, para petugas di jembatan melihat gelombang ganas yang menimpa kapal.
Untuk selamat dari ombak, mereka mencoba mengarahkan kapal untuk mengambil ombak terlebih dahulu, tetapi tidak berputar cukup cepat.
Ombak membanjiri dan terbalik kapal, menewaskan petugas jembatan bersama dengan banyak penumpang dan awak.
Di ruang dansa, Kapten Bradford (Andre Braugher) yang terluka parah berusaha memulihkan ketertiban dan meyakinkan para penumpang yang selamat bahwa bantuan sedang dalam perjalanan, dan mencoba membujuk mereka untuk tetap tinggal.
Tidak yakin, Dylan memimpin Conor, Maggie, Robert, Richard, dan Valentin ke arah haluan, di mana ia percaya mereka akan memiliki peluang terbaik untuk melarikan diri dari kapal yang terbalik.
Ketika mereka menuju, mereka harus menyeberangi poros lift, ke mana Valentin jatuh sebelum dihancurkan oleh lift yang jatuh.
Mereka bersatu kembali dengan Jennifer, Christian, Elena, dan penjudi Lucky Larry (Kevin Dillon), yang semuanya berada di bagian klub malam kapal, dan yang merupakan satu-satunya yang selamat dari semua penghuni di klub malam. Kelompok itu melintasi jembatan darurat di lobi, tempat Lucky Larry dihancurkan oleh mesin.
Tekanan dari air akhirnya memecahkan jendela ballroom, menenggelamkan dan membunuh penghuninya, termasuk Kapten Bradford.
Dengan air naik dengan cepat, kelompok itu dipaksa untuk melarikan diri melalui saluran udara dan beberapa tangki pemberat, meskipun Elena memukul kepalanya di bawah air dan tenggelam.
Dengan kapal yang perlahan tenggelam, para korban segera menemukan diri mereka di ruang tunggu kru di mana mereka menemukan bagian haluan banjir, sampai ledakan ruang mesin mengangkatnya keluar dari air.
Kelompok memasuki ruang pendorong busur dan ngeri menemukan pendorong masih berjalan.
Dengan jalan mereka terhalang oleh baling-baling, dan mengetahui bahwa ruang kontrol terendam air, Robert berenang untuk mematikan mesin.
Dia menemukan sakelar 'mematikan' rusak, tetapi menekan tombol sebaliknya, sebelum tenggelam.
Dengan baling-baling sekarang berputar ke arah lain, Dylan melemparkan tangki nitrogen ke dalamnya, menyebabkan ledakan yang menghancurkan mesin, dan meninggalkan celah bagi mereka untuk lolos.
Kelompok itu melompat keluar thruster dan berenang ke rakit tiup terdekat, dan ketika mereka masuk ke rakit, kapal mulai tenggelam.
Saat mereka mendayung pergi, ombak mendorong rakit semakin jauh dari kapal yang tenggelam.
Di seberang air, para penyintas terlihat saat kapal yang tertimpa tenggelam pertama ke Atlantik.
Setelah para penyintas menembakkan suar, dua helikopter dan beberapa kapal tiba untuk menyelamatkan mereka, setelah melacak lokasi suar GPS Poseidon.
Comments