Bagi warga Jakarta yang sering melewati kawasan Kota Tua, pasti tidak asing dengan Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Toko Merah yang letaknya tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota. Saat ini, museum yang sudah berdiri sejak zaman Belanda tersebut, sudah menjadi tempat wisata bagi warga Jakarta. Masyarakat di Indonesia, bahkan wisatawan luar negeri pun datang untuk menikmati keindahan Kota Tua ini.
1. Museum Fatahillah
Museum bergaya bangunan khas Eropa dengan dinding bercat putih ini berdiri pada tahun 1707-1712 atas perintah Gubernur-Jenderal Joan van Hoorn. Dulunya bangunan museum ini merupakan balai kota Batavia. Halaman depannya pernah menjadi lokasi hukuman mati.
Usianya yang sudah ratusan tahun dengan berbagai macam peristiwa yang mengiringi keberadaannya, membuat tempat ini diselimuti berbagai kisah mistis. Konon, di Museum Fatahillah kerap terdengar suara tangisan serta bau amis darah. Karena tempat ini menjadi lokasi eksekusi mati, di mana lonceng yang kerap menjadi penentu waktu kematian sering berbunyi pada malam hari. Saat ini, Museum Fatahillah menjadi salah satu destinasi wisata di kawasan Kota Tua. Di museum ini, pengunjung bisa mempelajari sejarah tentang Kota Jakarta.
2. Museum Wayang
Museum ini terletak di dekat Museum Fatahillah. Di museum ini tersimpan berbagai jenis wayang produksi Nusantara. Museum ini diresmikan oleh Gubernur Jakarta Ali Sadikin pada 1975. Museum ini sebelumnya pernah berpindah lokasi, dan akhirnya menetap di gedung tua yang sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu.
Seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang juga memiliki kisah yang tidak kalah angker. Di museum ini kerap terdengar suara-suara aneh seperti suara serdadu Belanda sedang berbaris, dengan mengucapkan aba-aba berbahasa Belanda.
3. Toko Merah
Seperti namanya, bangunan ini berdinding bata berwarna merah. Bangunan ini juga merupakan peninggalan kolonial Belanda. Tidak seperti Museum Fatahillah dan Museum Wayang yang berada di dalam kawasan Kota Tua, Toko Merah terletak dipinggir jalan raya. Dulu, toko ini merupakan kediaman para tokoh penting di Batavia. Kemudian berubah menjadi hotel khusus para pejabat.
Kisah mistis juga tidak lepas dari bangunan peninggalan Belanda ini. Suara teriakan perempuan dan penampakan kerap hadir di Toko Merah ini. Toko Merah ini adalah saksi atas pembantaian etnis Tionghoa pada zaman penjajahan.
Comments